Pola Pikir Merubah Segalanya!!

Orang banyak berbicara tentang kamu tidak mungkin mendapatkan apa-apa jika terlalu tinggi berharap, yang ada hanya kamu akan terjatuh sangat sakit menyadari bahwa impianmu tidak tercapai.

Proses adalah mutlak untuk dijalani, saya mengerti mungkin mereka yang bilang seperti itu takut kalau-kalau mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka harapkan. point penting disini adalah mereka berani untuk menghindar demi taktutnya rasa sakit yang akan dirasa karena mereka takut ‘gagal’.

Bermula dari percakapan saya dan teman saya siang itu, saya akui saya salah karena saya terlalu banyak omong, namun dasarnya saya hanya ingin membantu ia untuk keluar dari pola pikir yang seharusnya tidak boleh ada dipikiran. kurang lebih percakapannya seperti ini :

“ Gue takut kalo gue kuliah nanti gue putus dijalan karena kedua bokap nyokap gue gak bisa biayain kuliah gue, makanya gue pilih kerja dan gak mau pikirin kaya gituan lagi” kata teman saya yang waktu itu kita bercakap saat sedang istirahat dikantor.

“ Kalau gue, bagi gue cari ilmu itu penting, bukan apa-apa Cuma gue gak mau jadi orang terbelakang di era yang bener-bener butuh perjuangan buat hidup ini lo pinter apa bodoh tergantung pengetahuan lo. kalo lo pinter tapi pengetahuan lo dangkal “Percuma” tapi kalo lo bodoh namun pengetahuan lo dalem, gue yakin lo bukan jadi orang bodoh, karena lo tau kapan lo lagi di bodohi orang”. pungkas saya membenarkan.

“kalau dipikir-pikir gue juga sama kaya lo, nyokap bokap mungkin masih bisa biayiain gue, tapi gue jelas malu kalo harus minta duit lagi ke mereka, walaupun umur gue masih 18tahun tapi rasanya udah malu aja minta-minta ke mereka dengan jumlah yang gak sedikit. Tapi disini gue pengen banget cari ilmu, karena ilmu itu emang wajib banget kita cari, setidaknya kita bisa tahu sedikit lebihnya tentang arti apa yang lagi kita cari-cari. Gue gak peduli tentang duit yang bikin gila karena gue percaya Tuhan gue gak mungkin diemin kita semua gitu aja, gue yakin Tuhan gue Maha Kaya yang dia bisa kasih kesiapa aja dengan cuma-cuma, gue gak mau takut cuma gara-gara duit impian gue berhenti gitu aja. gue pengen banget kuliah tanpa harus ikut campur tangan orang tua. dan gue rasa lo juga harus butuh banget cari ilmu, ya meskipun ilmu lo bisa dapet dimana aja. pokonya jadiin masalalu sebagai pelajaran, apapun itu” saya bilang tegas.

“ Yaudah lo jalanin lah, jangan teori aja yang di omongin, lagian lo mikirin terus apa yang belum tentu itu milik lo, jalani yang udah tentu aja”. sengit dia.

Seketika percakapan kita berenti, saya meresa sakit hati dengan ucapan temen saya itu, yah mungkin saya yang terlalu sombong dengan hal ini. saya coba diam dan renungkan ucapannya, apa iya ya selama ini saya hanya bisa teori, padahal di satu sisi saya hanya ingin mencoba untuk agar dia dapat merubah pikirannya lebih baik lagi tentang kehidupan ini.

Saya hanya sedih dengan perkataannya yang memang pas untuk saya, barang kali sekarang ini saya hanya bisa teori tanpa praktek, rasanya saya malu dengan hal itu.

Saya bertanya dalam hati, apakah saya memang orang yang seperti itu? memikirkan hal-hal yang tidak pasti ?

Kalau saya salah, berarti saya salah memegang erat impian saya? yang sampai saat ini saya hanya bisa memikirkan dan belum dicapai, berarti saya salah karena saya ingin mencari ilmu namun saat ini saya masih belum bisa mewujudkan? apakah saya salah untuk hal-hal yang tidak pasti dikehidupan saya? Berarti saya salah ingin membahagiakan kedua orang tua saya yang jelas-jelas belum saya dapati?

Namun dengan tegas saya katakan pada diri saya bahwa saat ini juga saya sedang mejalani “Proses”.

Proses dimana saya harus banyak belajar sehingga saya bisa capai impian saya. Pernah lihatkah ada yang mendapatkan dengan Cuma-Cuma apa yang  mereka impikan? mungkin hanya segelintir orang saja yang seperti itu Karen memang sudah takdirnya, Namun bagi saya “Proses” adalah penting untuk dijalani…

Yang kebanyakan saya temui orang-orang itu ada dua macam :

  1. mereka yang takut gagal
  2. mereka yang berani gagal

Awalnya saya berada di pilihan  pertama, saya takut gagal, saya takut sakit hati, saya mending pilih diam daripada gerak namun akan takut gagal datang, meminimalisirkan kegagalan dihidup saya.

Tapi kembali kepada proses itu, saya ingin menjadi orang yang berani gagal. Dimana banyak hal yang akan saya lalui, dan akan saya temui “Ketakutan dan Gagal” kedua hal itu adalah penghambat benar-benar penghambat kita mendapatkan apa yang kita mau.

Saya sangat sedih dengan orang-orang yang di sekeliling saya memiliki pola pikir seperti itu L. saya benar-benar kecewa karena hanya ketakutan mereka rela melepas impian mereka.

Padahal ada Allah yang senantiasa ada untuk kita, Ada Allah yang Maha segala-galanya akan memberikan kemudahan bagi kita semua (Read: orang yang mau berusaha)

Rasanya mereka tidak percaya dengan Keagungan Allah, mereka lebih takut kepada “ketakutan” daripada Allah.

 

Eitsss to be continued

ternyata jam sudah memberitahukan saya harus pulang cepat. nanti saya lanjut insyaa Allah.

NB : buang jauh-jauh pikiran yang dapat meninggalkan impianmu.

 

Leave a comment